Sheila on 7 Mengawali Fase Baru Lewat “Film Favorit”

Artwork - Sheila on 7 - Film Favorit ok

Setelah penantian tiga tahun lebih, akhirnya Sheila on 7 membuka 2018 dengan single baru berjudul “Film Favorit” yang beredar pada 29 Januari 2018 di semua layanan digital. Selain merupakan karya baru pertama grup pop rock asal Yogyakarta tersebut sejak album Musim Yang Baik dilepas pada Desember 2014, yang membuat “Film Favorit” istimewa adalah statusnya sebagai karya pertama Sheila on 7 yang dilepas secara independen di bawah bendera mereka sendiri sendiri, 507 Records, setelah hampir dua dekade di major label. “Ini salah satu langkah besar yang konkret dari Sheila On 7 untuk menjadi band indie,” kata bassis Adam Muhammad Subarkah.

“Film Favorit” sendiri adalah lagu ciptaan gitaris Eross Candra, yang terinspirasi kisah seorang teman dekat yang belum berhasil menemukan pasangan hidup. “Aku kayak kasih saran ke dia. Jadi sebenarnya maksud dari lagu itu, aku berharap kamu bisa berpikir dan bertindak seperti ini. Aku mengumpamakan aku adalah dia, supaya untuk anak-anak sekarang lebih relevan, lebih kena,” kata Eross. Kenapa film yang dijadikan unsur pemikat di lagu ini? “Karena kalau aku lihat aksi heroik belakangan ini cuma ada di film,” menurut Eross, yang menyebut The Pursuit of Happiness sebagai salah satu film yang menginspirasi lagu ini.

“Dari mendengar demo Eross, aku langsung senang lagu ini. Aku merasa lagu ini bisa jadi beda, dalam arti segar, lebih megah dan lebih lebar aransemennya,” kata vokalis Akhdiyat Duta Modjo.

Hal baru yang juga dipersembahkan “Film Favorit” ini adalah penggarapannya yang melibatkan music director untuk memperkaya dan mengarahkan proses rekaman, setelah Sheila on 7 sekian tahun terbiasa menangani rekaman sendiri. Setelah mempertimbangkan berbagai kandidat, akhirnya pilihan jatuh kepada Tomo Widayat dan Tama Wicitra, dua teman lama dari Yogyakarta yang menggarap musik sebagai tim Tom & Tam Music Production dan pernah menangani rekaman untuk musisi-musisi seperti Seventeen, Shae dan Ghaitsa Kenang. Yang menonton pertunjukan Sheila on 7 juga akan familiar dengan Tomo yang mengiringi mereka pada gitar dan synthesizer sejak pertengahan 2016, bersama Ferry Kurniawan yang sudah lebih dari satu dekade bermain keyboard dan terlibat dalam rekaman Sheila on 7, termasuk di lagu baru ini. “Bagi Sheila on 7, Musim Yang Baik salah satu pencapaian tertinggi secara musikalitas, karena di umur kayak kami begini, kadang-kadang berpikirnya yang penting efisien dan maksudnya tersampaikan saja. Jadi mungkin pemikiran begitu yang bikin kurang imajinatif. Tapi dengan masuknya Tomo dan Tama, mereka bisa lebih berimajinasi lagi, yang anak-anak Sheila on 7 tidak akan kepikiran,” kata Eross.

Salah satu contoh sentuhan mereka adalah suara drum, yang terdengar lebih bombastis dan menggelegar dibanding rekaman Sheila on 7 sebelumnya. “Aku ingin kasih nuansa beat yang anthemic, dan secara sound juga gagah, cowok banget. Itu sinkron dengan spirit Sheila On 7 yang akan menjalani perjalanan baru. Kami perlu semangat itu, ditambah lagi lagu itu yang bercerita tentang perjuangan seseorang. Lagu itu cowok banget secara lirik, secara sound dan secara spirit. Pas untuk Sheila on 7,” kata drummer Brian Kresna Putro.

Walau ada banyak unsur baru, Tomo dan Tama juga memastikan agar ciri khas Sheila on 7 tetap terjaga. “Mungkin karena euforia dengan adanya music director, aku tidak mau pakai gitar yang biasa aku pakai,” kata Eross. “Cuma, mereka tetap mengingatkan, „Jangan terlalu jauh, sudah ada pakemnya. Kalau kamu lompatnya terlalu jauh, mungkin itu akan hilang jejak secara musikalitas Sheila on 7.‟ Jadi ada beberapa benang merah dari musik Sheila on 7 yang perlu dipertahankan, selain vokalnya Duta.” Alhasil, di antara suara-suara baru yang dibawa Tomo dan Tama, masih terdengar jelas sayatan gitar khas Eross dan nyanyian Duta yang sepenuh hati, diiringi kombinasi Adam dan Brian pada ritme. “Setelah lagunya jadi, aku suka banget, sesuai dengan ekspektasiku. Energinya terasa di semua alat musik yang dimainkan, jadi mudah-mudahan itu juga dirasakan oleh yang mendengar,” kata Duta.

Sangat mungkin “Film Favorit” juga akan menjadi lagu favorit pendengar Sheila on 7 baru maupun lama. Bahkan sebelum direkam di Lahaneross Studio dan diputuskan untuk menjadi single, “Film Favorit” dibawakan di panggung untuk pertama kali di Jakarta pada Juli 2017. Tak lama kemudian, video penampilan tersebut sudah diunggah ke YouTube dan bahkan dijadikan video lirik oleh para penggemar berat Sheila on 7 yang dikenal sebagai Sheila Gank, dengan puluhan ribu views untuk setiap video yang beredar.

Tentu saja Sheila on 7 berharap bahwa versi resminya akan mendapatkan sambutan yang tak kalah meriah karena itu akan berdampak positif kepada segala aspek yang terkait. “Umpamanya single ini jalan dengan airplay di mana-mana, harapannya apa yang kami sudah mulai secara manajemen sendiri ikut jalan juga. Kami kayak bawa satu kereta penuh. Harapannya ketika kepalanya jalan, yang belakang ikut jalan semua. Rekamannya gampang, setelah rekaman roda lokomotifnya harus berputar semua,” kata Eross.

Yang pasti, “Film Favorit” hanyalah permulaan dari era baru Sheila on 7 ini. “Kami akan melihat responsnya, dan rencananya kami akan mengeluarkan single kedua dan ketiga, baru nanti muaranya adalah album,” menurut Adam. “Sheila on 7 sudah menjadi band yang sampai sekarang konsisten ada karya. Ini meneruskan itu, cuma mungkin karena kami memulai sesuatu dengan mencoba jalan sendiri. prosesnya saja yang berbeda. Tapi selama Sheila on 7 masih ada, kami bikin karya.”