24 Maret, Diperingati Hari Tuberkulosis Sedunia

Medinafm (Garut) – Hari Tuberkulosis Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 24 Maret setiap tahun, ditujukan untuk membangun kesadaran umum tentang Wabah Tuberkulosis serta usaha-usaha untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut. Saat ini Tuberkulosis menyebabkan kematian sekitar 1,7 juta jiwa.

Tanggal 24 Maret 1882 merupakan tanggal dimana Dr. Robert Koch, seorang ilmuwan mengumumkan bahwa ia telah menemukan penyebab dari penyakit Tuberkulosis, yakni Mycobacterium Tuberculosis. Pada saat itu, wabah ini sedang menyebar di Eropa dan Amerika, yang menyebabkan kematian satu dari tujuh orang. Untuk mengenang jasanya inilah sehingga tangga 24 Maret ditetapkan sebagai hari tuberkulosis sedunia.

Ilustrasi Cara Penyebaran Penyakit Tuberculosis (TBC)

Penyakit TB memang menjadi salah satu isu kesehatan global. Pasalnya, meskipun sejak lebih dari setengah abad yang lalu telah ditemukan obat-obatan yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit TB. Akan tetapi, kenyataannya penderita penyakit TB masih sangat tinggi.

Diperkirakan jumlah orang yang meninggal dunia karena penyakit TB ada di angka 1,5-2 juta orang setiap tahunnya. Pada tahun 2013, diperkirakan terdapat sekitar 9 juta orang penderita penyakit TB dan hampir 500 ribu orang menderita penyakit TB dengan resisten obat.

Upaya pemberantasan penyakit TB bukannya tidak ada atau gagal. Jika dihitung sejak tahun 2000 sampai 2013, diperkirakan 37 juta jiwa telah diselamatkan oleh diagnosis dan penanganan yang tepat. Sayangnya, penyakit TB masih menjadi salah satu penyakit dengan jumlah penderita dan angka kematian yang masih sangat tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada sekitar 3 juta orang di dunia saat ini yang menderita penyakit TB namun tidak mendapatkan layanan kesehatan. Dari jumlah ini, diyakini kebanyakan penderita penyakit TB tinggal di negara-negara termiskin dunia dan termasuk anggota paling rentan dari masyarakat.

Kenyataan yang semakin memprihatinkan mengingat penyakit TB memiliki konsekuensi menghancurkan ekonomi keluarga. Diperkirakan penyakit TB dapat mengurangi hingga setengah dari pendapatan keluarga dan memperburuk kesetaraan sosial. (*)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.