Gubernur Jabar Tinjau Tes Masif di Desa Samida


Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau Tes Masif di Samida. Di wilayah tersebut dilakukan karantina mandiri di dua RW setelah delapan orang positif COVID-19

Medinafm (Garut) – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau secara langsung pelaksanaan swab test (tes usap) masif COVID-19 di Kantor Kepala Desa Samida Jl. Baeud No. 15, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (11/6/20).

Ditargetkan, sebanyak 1.695 warga dari 10 RT di dua RW Kampung Baeud mengikuti tes masif yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar bekerja sama dengan gugus tugas setempat ini.

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– mengatakan, swab test di Kantor Kepala Desa Samida merupakan salah satu upaya Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) level desa/kelurahan usai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara proporsional diterapkan di Jabar.

Selain swab test, tes masif di Kampung Baeud digelar untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan pelacakan kontak erat (contact tracing).

“Inilah tahap setelah PSBB, yaitu fokus kepada desa/kelurahan, dusun, kampung, untuk memastikan kewaspadaan tidak turun,” ucap Kang Emil.

Sampel dari di Kampung Baeud ini akan diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jabar di Kota Bandung dan hasil uji sampel ditargetkan selesai dalam satu hari.

“Hasil (tes), karena kapasitas laboratorium kita sudah dua ribu (sampel) per hari, semoga bisa cepat,” ucap Kang Emil.

Adapun Kampung Baeud di Desa Samida menerapkan karantina mandiri usai dua keluarga yang terdiri dari delapan orang terkonfirmasi positif virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Saat ini, satu dari delapan orang tersebut sudah dinyatakan sembuh.

“Saya kira (karantina di Kampung Baeud) ini contoh yang baik, kepala desanya juga proaktif. Ketaatan warga terhadap kepala desa juga dipatuhi dan sejak ditemukan kasus pertama sudah karantina,” ucap Kang Emil.

Meski karantina mandiri di kampung tersebut selesai pekan ini, dirinya meminta warga untuk tetap menaati protokol kesehatan karena obat maupun vaksin virus SARS-CoV-2 belum ditemukan.

“Warga jangan euforia, virus belum hilang. Hanya tiga cara melawan COVID-19 selama obat dan vaksin belum ditemukan, yaitu pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan,” kata Kang Emil.

Dalam agenda tersebut, Kang Emil menambahkan bahwa tes masif berikutnya di Kabupaten Garut akan digelar di pasar dan terminal Limbangan dengan target sasaran mulai dari pedagang, tukang ojek, sopir, hingga tukang parkir.

Selain itu, sebanyak 355 tenaga kesehatan (nakes) di enam kecamatan pun dijadwalkan akan mengikuti tes masif COVID-19.

“Kasus harian (COVID-19) di Jabar masih kategori terkendali, rata-rata 20 per hari. Jabar dibanding provinsi lain masih kategori terkendali,” ucap Kang Emil.

“Saya kira (tes masif) ini cara Jabar menjaga (penularan) di new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru. Ini menunjukkan, kekuatan surveillance dan (contact) tracing kami sangat tinggi. Itu yang membuat angka reproduksi (COVID-19) di Jabar terkendali,” tutupnya.

Turut mendampingi gubernur dalam peninjauan tes masif di Kantor Kepala Desa Samida adalah Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Kepala Desa Samida Koko Kosasih, serta Forkopimda Kabupaten Garut. (*)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.