Medinafm.id (GARUT) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi pada Rabu (31/1/2018) malam, akan terjadi gerhana bulan. Ada tiga fenomena yang akan terjadi sekaligus yaitu supermoon, blue moon dan gerhana bulan. Fenomena ini, dijuluki badan antariksa Amerika Serikat (NASA) sebagai fenomena super blue blood moon.
Menanggapi fenomena tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan mengajak masyarakat Garut untuk melakukan shalat gerhana sebagaimana ajaran agama Islam saat terjadi gerhana. Fenomena ini, menurutnya sebagai bentuk kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
“Kita menghimbau umat Islam di Garut untuk melaksanakan shalat gerhana, di masjid-masjid yang ada di lingkungan warga saja,” katanya.
Menurut Rudy, fenomena gerhana ini, terbilang cukup istimewa karena hanya bisa terjadi dalam kurun waktu 100 tahun lebih. Karenanya, sangat beruntung jika bisa menyaksikan kebesaran Allah SWT lewat fenomena gerhana ini. Karenanya, shalat gerhana menjadi suatu hal yang sudah seharusnya dilaksanakan oleh umat Islam.
“Ini bukti kebesaran Allah SWT, jadi bahan tafakur kita semua akan kebesaran-Nya, kita beruntung diberi kesempatan menyaksikannya,” katanya.
Kabupaten Garut sendiri, menurut Rudy kemungkinan besar menjadi daerah yang dapat menjadi tempat melihat langsung fenomena langka ini jika cuacanya cerah. Oleh karenanya, dirinya berharap cuaca bisa cerah agar fenomena langka ini bisa dinikmati dan ditafakuri oleh warga Garut.
Terkait dampak dari fenomena langka ini sebagaimana diprediksi oleh BMKG, di Garut bisa saja terjadi perubahan muka air laut di kawasan pantai selatan Garut. Dirinya pun menghimbau para nelayan untuk lebih berhati-hati saat melaut. (*)